please please please, saya paling nggak suka dikecewain, lalu disudutin ketika saya ngerasa marah. bikin saya jadi orang paling jahat di dunia. i DO care, just gimme some times for myself, kay?

Bagaimana mungkin seseorang bisa berkata seperti itu pada saya sementara dia tak bisa menjaga mulutnya sendiri? Ngomong gitu setelah dia bermain-main dengan ucapannya? Tolong ya, selama kenal kamu saya udah berusaha sabar sesabar-sabarnya... bukan kali ini aja kamu ngatain saya, dan saya selalu dengan positive mind menganggap itu semua hanya lawakan. Saya ngerti saya emang gak ada apa-apanya dibanding temen-temen kamu yang WAH itu apalagi kamu yang SUPER DUPER WAH. Saya ngerti kalo saya ibaratnya cuma kotoran di sepatu kamu yang mentereng itu, tapi please, bisa nggak sih ngomongnya gak diulang-ulang?

Di luar saya keliatannya emang sabar, tapi di dalem saya nggak bisa mungkir kalo si wrathie peliharaan saya maksa-maksa saya buat ngamuk. But what can i do, then? Kamu temen saya, sayangnya, dan saya terlalu sayang temen-temen saya sampai cuma bisa ketawa kamu omongin gitu. Untungnya kita udah lulus ya? Jadi saya gak usah ketemu kamu lagi selain di dunia maya. HAHAHA.

--Akan:
- Mengajari anak saya ngaji dan shalat
- Mendidik anak saya agar dia nggak jadi brengsek kayak dua adik saya sekarang
- Mengenalkan anak saya pada kesenian tradisional Indonesia, such as tari-tarian dan angklung
- Membiasakan anak saya agar belajar dengan baik
- Menyuruh mereka memanggil orang tuanya Bunda dan Panda (yang ini gak serius *plakk*)
- Memfasilitasi mereka untuk belajar bahasa asing dan musik
- Menjaga mereka seperti sebuah kotak kaca

--Tidak akan:
- Membiarkan mereka nonton Dora the Explorer dan acara sejenis *plakk*
- Membuat mereka jadi nakal dan binal
- Memanjakan mereka
- Membuat mereka menyesal punya orang tua seperti saya :)

Astaga, saya pengen punya anak T__T *dicekek*

.

Alasannya mudah: saya gampang bosen. Dan gampang kangen.

Tadi saya lagi ngedit website information di facebook dan tiba-tiba saja link blog ini nongol. Lalu saya iseng buka dan kangen liat-liat entrinya. Jangan liat entri yang 2008 please, saya tahu saya dulu alay, tapi sekarang udah nggak kan, jadi jangan ungkit masa lalu. Lagian tumblr saya pake buat reblog dan jelas penuh dengan foto-foto yang bosen saya liat tiap ingin baca tulisan lama, dan seorang teman pernah bilang sama saya, "Kalo mau curhat di blog pribadi aja, bilang 'Saya benci kamu, udah."' yang membuat saya berpikir, iya juga ya...

Mungkin di sini saya memang bakal nulis curhatan-curhatan saya, lanturan-lanturan saya, berhubung nggak ada follower, jadi kemungkinan dibaca orangnya juga dikit. Mungkin saya memang perlu sebuah 'wadah' kali ya, dan mungkin blog ini tempat yang tepat buat jadi kantong muntah saya.

Titik.

Sebagian orang pernah bertanya pada saya, dari mana sih asalnya Leivatinn Fafner? Mungkin mereka bingung karena saya make nama itu di mana-mana, buat email, deviantart, blog-blog, atau alamat akun apapun yang saya punya, pasti namanya Leivatinn Fafner. Waktu itu saya cuma bisa jelasin kalo Leivatinn Fafner itu dari kata Leivatinn dan Fafner (yaiyalah!) yang saya satukan dengan semena-mena demi mendapat sebuah 'nickname' yang misterius *ditabok*

Pertama saya make nama Leivatinn Fafner adalah di forum The Coffee House, di mana di sana kita boleh regis pake nickname. Dan saya belum punya nickname. Mau pake nama character pun saya bingung karena banyaknya character yang sudah saya buat dan semuanya anak kesayangan saya, sehingga akhirnya saya memutuskan untuk membuat sebuah nickname. Saya yang waktu itu lagi keracunan komik The Mythical Detective Loki langsung ngubek-ngubek tu komik buat nyari nama yang 'unik', dan bertemulah saya dengan dua kata yang kini menjadi nama lain saya itu.

Leivatinn (senjata dewa Loki) dan Fafner (yang ini entah, saya lupa)

Dua kata itu bukannya tanpa arti, meski ketika digabungkan artinya menjadi sangat-sangat tidak nyambung. Setelah ngubek-ngubek internet, saya akhirnya menemukan arti dua kata itu, yang tentunya ada hubungannya dengan mitologi kuno. Ini diaaaa 8DDD

Lævateinn

In Norse mythology, Lævateinn is a weapon mentioned in the Poetic Edda poem Fjölsvinnsmál. The name Lævateinn does not appear in the original manuscript reading, but is an emendation from Hævateinn made by Sophus Bugge and others. The amended name Lævateinn is etymologically considered to be a kenning for a sword (Old Norse "damage twig"^[1])

The weapon is mentioned briefly in the poem Fjölsvinnsmál:

Benjamin Thorpe's translation: 26. Tell me, Fiölsvith! etc. whether there be any weapon, before which Vidofnir may fall to Hel´s abode? 27. Hævatein the twig is named, and Lopt plucked it, down by the gate of Death. In an iron chest it lies with Sinmoera, and is with nine strong locks secured. [2]

Henry Adams Bellows translation: 41. Svipdag spake: "Now answer me, Fjolsvith, the question I ask, For now the truth would I know: What weapon can send Vithofnir to seek The house of Hel below?" 42. Fjolsvith spake: "Lævatein is there, that Lopt with runes Once made by the doors of death; In Lægjarn's chest by Sinmora lies it, And nine locks fasten it firm."[3]

Bellows comments that Lægjarn means "Lover of Ill" and, like the name Lopt, refers to Loki.^[3]

Viktor Rydberg theorized that the weapon referred to was the sword forged by Völundr, and is the same one as Freyr gave away to gain Gerðr.^{[citation needed]} Henry Adams Bellows comments that, regarding Lævateinn, "the suggestion the reference is to the mistletoe which Baldr was killed seems hardly reasonable."^[3]

Fafnir

In Norse mythology, Fáfnir (Old Norse and Icelandic) or Frænir was a son of the dwarf king Hreidmar and brother of Regin and Ótr. In the Volsunga saga, Fáfnir was a dwarf gifted with a powerful arm and fearless soul. He guarded his father's house of glittering gold and flashing gems. He was the strongest and most aggressive of the three brothers.

After Ótr was killed by Loki, Hreidmar received the cursed gold of Andvari's as repayment for the loss of his son. Fáfnir and Regin then killed their father to get the gold, but Fáfnir decided he wanted it all, turning into a dragon (symbol of greed). Regin then sent his foster-son, Sigurd, to kill the dragon. Sigurd succeeded by digging a pit under the trail Fáfnir used to walk to a stream and plunging his sword Gram into his heart as he walked past. Regin, however, corrupted by the curse on Andvari's gold, planned to kill Sigurd to take the treasure for himself, but Sigurd, having eaten part of Fáfnir's cooked heart , was warned by birds of Regin's attack and ended up killing him.

As Fafner, he is featured in Richard Wagner's Der Ring des Nibelungen, although he began life as a giant rather than a dwarf, before once again turning into a dragon to better guard the gold.

Some versions are more specific about Fafnir's treasure hoard, mentioning the swords Ridill and Hrotti.

Fáfnir guards the gold hoard in this illustration by Arthur Rackham to Richard Wagner's Siegfried.


Jadi intinya Leivatinn Fafner ini perkawinan antara naga yang menjaga emas dengan senjatanya dewa loki, yang kalo mau kita sambungin jadi senjata dewa loki yang dimaling naga yang menjaga emas. Ah, whatever. Yang pasti saya suka nama ini, dan kalau denger sesuatu berbunyi Leivatinn Fafner, ingatlah saya ya *didepak*

yo, akhirnya saya buat blog in chara juga xD khusus chara-chara saya di IndoHogwarts dan mungkin forum-forum rp laen :3a mungkin. Just click on :

LeivatinnFafner™

Sementara ini buat James Potter, Thirteen Laranayl, Freyr Lovecraft, Freyja Lovecraft, Irine C. Parker, dan Leonore A. Luitgard. Hm... Myrtle Merana dan Are juga mungkin :3a atau chara saya di forum laen =)) Aqua Minase, Mitsuki Airen, dan Freyja L. Fafner xDD

Enjoy =9